Ditulis pada tanggal 15 Agustus 2012.
Hai semua... apa kabar? Sehat kaan?
Alhamdulillaah Enno sehat wal ‘afiat. Hanya
masih sedikit nyeri di seputar pinggang dan tulang panggul akibat musibah
pinggang terkilir hari Minggu yll. Tapi setelah diurut sama nyokap-bokap 4x
lumayan enakan. ;)
Ohyaa... kali ini saya mau cerita seputar
profesi sebagai seorang guru Bahasa Inggris.
Ceritanya tanggal 26 Juni 2012 yll, seorang
teman (teman main tenis nih) tiba-tiba telpon. Gak biasanya dia telpon. Namanya
mba Indah, seorang Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat di Kopassus). Ngobrol-ngobrol
ternyata ada tawaran untuk mengajar para tentara Kopassus yang akan bertugas di
Lebanon mulai bulan Oktober/Nopember 2012. Nah, singkat cerita beneran lah saya
mulai mengajar para tentara yang notabene bertubuh tinggi besar dan laki-laki
semua.
Kebayang yak yang jadi guru seorang wanita
manis nan imut yang bertubuh *semampai ini mengajar mereka. Hehehee.... =D
*silahkan membayangkan dulu*
Di pertemuan pertama terjadi salah paham
mengenai waktu belajar karena ternyata kalau hari Selasa dan Kamis, para
tentara Kopassus tersebut diajar oleh tentara Australia bernama Captain John
Cooper. Saya sempat berbicara dengan Mr. Cooper dan beliau fasih sekali
berbahasa Indonesia. Beliau tanya saya dari lembaga mana padahal saya adalah
seorang independent English Teacher. ;)
Kalau ditanya mengenai tingkat kepercayaan
diri untuk pengalaman pertama saya mengajar para orang dewasa dan dari segi
ilmu yang saya miliki, bisa dikatakan saya 90% percaya diri saja. Hahaa...
Karena entah kenapa setiap ada tantangan baru yang diberikan untuk saya (dalam
hal apapun), saya selalu berpikir positif dan selalu antusias sebagai portfolio
baru dalam hidup saya. Dalam hal ini yaitu ‘pengalaman mengajar Bahasa Inggris
untuk orang dewasa’. Padahal toh ilmu Bahasa Inggris saya pun tidak terlalu
mumpuni. Hehe... tingkat advanced awal lah insyaAllah. :D
Pengalaman sebulan lebih mengajar para tentara
Kopassus membuat saya kembali harus terus belajar dan belajar bagaimana mengajar
Bahasa Inggris dengan baik dan benar serta menarik. Bagaimana membuat
materi-materi yang sulit menjadi mudah. Jujur saja, 90% saya menggunakan Bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar dalam menjelaskan materi. Dan jika ada raut
wajah para tentara tersebut kebingungan, maka saya menterjemahkannya ke dalam
Bahasa Indonesia. ;)
Tak pelak saya pun sering kali kebingungan
jika ada kosakata baru yang belum pernah saya ketahui sebelumnya ditanyakan
oleh mereka. Hahaa... buka kartu nih. Tapi tenang saja, tinggal buka Kamus
Inggris – Indonesia, Indonesia – Inggris donk! =D Jika saya bisa menghafal 1
Kamus yang berisi 10.000 kata Bahasa Inggris, saya rasa saya sudah tidak perlu
tinggal di Indonesia lagi donk. Hehehe... ;p
Sebenarnya tugas saya sangat berat: yaitu
bagaimana dalam jangka waktu 1-3 bulan membuat para tentara yang sebagian besar
kemampuan berbahasa Inggrisnya masih minim untuk bisa berkomunikasi di Lebanon
dengan tentara lain yang berasal dari berbagai negara. Jadi yang saya ajarkan adalah
bagaimana supaya lidah mereka tidak kaku, tidak berlogat kedaerahan (Jawa/Sunda
yang paling kental), berani bicara meskipun belum sempurna, melatih pendengaran
supaya terbiasa dengan bunyi kosakata Bahasa Inggris, dan tentunya memperkaya
kosakata sehari-hari untuk percakapan sehari-hari mereka di sana.
Dan sangat sulit memang untuk mengajarkan
bahasa asing dalam jangka waktu singkat kepada orang dewasa yang kemampuannya
masih pre-Basic. Perlu tingkat kesabaran super tinggi. Hehe.. ;)
|
Foto komplek perkantoran Kopassus Cijantung yang saya ambil sambil nyetir. :D |
|
Pintu masuk LabSa
Kopassus. |
Berikut saya mengambil 1 foto Laboratorium
Bahasa milik Kopassus Cijantung ketika para murid tidak ada di kelas. Mau
foto-foto tapi masih agak-agak jaim nih. Hehe... Tapi tenang saja..insyaAllah
kalau sudah akan berakhir kelasnya maka saya akan memberanikan diri untuk minta
foto bareng.
|
Asyik loh belajar bahasa di sini! :D |
Daan kalau ini adalah foto yang saya ambil
dari seorang murid saya bernama Mr. Muhamad (dari profile Facebooknya). Link: http://www.facebook.com/muhamad.astika
|
Asli kan mereka para tentara yang macho-macho.
Hehee... :D |
Dengan segala hormat kepada para tentara (para
murid saya), saya ingin menyebutkan nama-nama mereka di blog saya ini. Berikut
nama-nama mereka supaya saya bisa terus mengingat satu episode menarik dalam
hidup saya ini (tanpa mengurangi rasa hormat, saya tidak hapal pangkat mereka
satu per satu jadi tanpa menyebutkan pangkat deh :)):
Capt. Yanuar Setyaga, Liutenant Faishal Riza,
Sergeant Endang Hermawan, Mr. Randy Panggabean, Mr. Didi, Mr. Hendri, Mr.
Aliyasir, Mr. Syahrul, Mr. Sunhadi, Mr. Athar, Mr. Muksin, Mr. Mukhlis, Mr.
Waluyo, Mr. Cuncun, Mr. Pudin, Mr. Cipto, Mr. Hasan, Mr. Bambang Agus, Mr.
Bambang Suhermanto, Mr. Kustiawan, Mr. Sumardi, Mr. Muhamad, Mr. Aris, Mr.
Lilik Agus, Mr. Wayan, Mr. Galih Sugianto, Mr. Yogie, Mr. Nopi, and Mr.
Priyono. --penyebutan nama tidak berdasarkan foto--
Murid favorit saya adalah Mr. Muksin dan Mr.
Kustiawan. ;)
Mereka belajar Bahasa Inggris benar-benar dari
NOL. Dan luar biasa sekali semangat mereka saat berada di kelas. Saya sangatlah
menghargai murid-murid saya yang antusias dalam belajar dan tidak takut ataupun
malu saat melakukan kesalahan. Itulah hakekat belajar. ;)
Sebenarnya akadnya adalah untuk mengajar 1
bulan saja, namun ternyata pihak Kopassus memperpanjang entah sampai kapan.
Jadi beginilah ya nasib seorang freelancer.
Nikmati saja. InsyaAllah rejeki saya tidak akan tertukar dengan yang lain.
Amiin. ;)
Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya.
Mudah-mudahan cerita mengajar para tentara Kopassus bisa dilanjutkan lagi
dengan foto bersama saya dengan mereka. :D
Sekian dulu yaa...
Salam hangat,