Ingin Cepat Hamil?

Total Pageviews

Sunday, July 11, 2010

Aku Ingin Menjadi Guru

Ditulis pada hari Kamis, 6 November 2008

Cerita Pendek

*untuk para guru yang kuhormati, kuhargai, dan kusayangi*

---

Namaku Larasati, umurku 9 tahun. Sekarang aku duduk di kelas 3 SD Maju 02 Pagi.

Suatu hari ibu guruku bertanya, “Anak-anak, sekarang ibu mau tanya kalian satu per satu. Apakah cita-cita kalian kelak jika sudah dewasa?”
Pertanyaan itu adalah pertanyaan yang paling aku benci! Ya Allah, Laras belum punya cita-cita… Laras harus menjawab apa?

“Laras, apa cita-citamu ‘Nak?” Tanya bu Santi.
“Laras bingung bu. Tapi yang Laras tahu, Laras sangat kagum terhadap ibu. Ibu adalah guru favorit Laras. Bolehkah Laras menjadi guru yang baik seperti ibu?”
“Oh, tentu kamu boleh menjadi seorang guru ‘Nak. Menjadi guru adalah cita-cita yang mulia. Ibu doakan agar kamu bisa mewujudkan cita-citamu menjadi seorang guru yang baik.”

---

Saat ini umurku 22 tahun dan aku sedang menulis skripsi untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di sebuah universitas pendidikan guru.

Aku teringat pertanyaan dari bu Santi ketika aku kelas 3 SD. Sebenarnya saat itu aku tidak yakin apakah aku benar-benar ingin menjadi seorang guru karena aku tidak berasal dari keluarga yang berada. Aku bahkan takut untuk bercita-cita karena latar belakang perekonomian keluargaku. Hari itu ternyata petunjuk Allah untukku bahwa walaupun dari segi ekonomi sangat mustahil aku bersekolah lebih dari sekolah dasar, namun kalau aku berusaha keras dan berdoa insyaAllah Allah Swt dan alam semesta ini akan membantu mewujudkan cita-citaku.

---

“Anak-anak.. siapa yang mau menjadi seorang guru seperti bu Laras?”
Tidak ada yang mengacungkan jarinya. Aku prihatin. Sebelumnya ketika kutanya siapa yang ingin menjadi dokter, insinyur, arsitek, penyanyi, dll. banyak dari muridku yang mengacungkan jarinya.
Namun tiba-tiba..
“Bu Laras… Aji mau menjadi seorang guru Fisika supaya pintar seperti Albert Einstein.”
Aku tersenyum seraya menjawab, “Aji mau menjadi guru Fisika? Bagus sekali ‘Nak… ibu doakan kamu dapat mewujudkannya kelak. Karena itu Aji dan yang lainnya harus rajin belajar dan berdoa ya supaya dapat mewujudkan cita-cita kalian. Apapun itu.”

---

Assalamu ‘alaikum..
Bu Santi di manapun ibu berada..

Bu, Laras sangat berterima kasih atas semua ilmu yang pernah ibu ajarkan kepada saya. Saya juga percaya bahwa menjadi seorang guru adalah profesi yang sungguh mulia. Saya ingin menciptakan anak-anak didik yang cerdas dan berakhlak mulia.
Namun terkadang saya prihatin jika ada rekan guru yang kurang mencintai profesinya sebagai seorang pendidik. Banyak dari rekan saya yang menjadi guru tanpa hati mereka berperan di dalamnya. Mereka sering kali mengeluh, “Menjadi guru itu sangat membosankan-tidak memberi kesejahteraan-tidak memiliki prestise, dll.”

Padahal sebenarnya itulah yang membedakan profesi guru dengan profesi lainnya bukan ‘Bu?

Menurut Laras, menjadi guru itu seolah-olah saya sedang mendidik diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Atau seperti mendidik anak saya sendiri supaya melampaui kesuksesan saya. Menjadi guru itu seperti memberi sedekah tanpa mengharap imbalan apapun kecuali ridho Allah Swt. Menjadi guru memang ibarat pahlawan tanpa tanda jasa. Benarkah demikian ‘Bu?

Semoga Allah menentukan Laras dapat bertemu kembali dengan ibu. Laras ingin mencium punggung tangan bu Santi seperti dulu di sekolah dasar. Aamiin.

Laras doakan yang terbaik dari Allah Swt untuk ibu dan keluarga.

Wassalam,
-Laras-

----

Untuk sahabat-sahabatku yang menjadi guru: “Hey, yang semangat dan berbangga hati ya dengan profesi kalian! Saya salut pada para guru yang penuh dedikasi untuk mendidik anak-anak didiknya sepenuh hati!
Untuk yang bukan guru: “Meskipun anda bukan seorang guru di sekolah atau perguruan tinggi, jadilah guru yang terbaik, setidaknya untuk anak-anakmu kelak.”
-enno-

1 comment: